Profil Desa Duren
Ketahui informasi secara rinci Desa Duren mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, merupakan wilayah agraris di jalur selatan yang strategis. Dikenal karena potensi durian dan upaya pembangunan infrastruktur untuk mengatasi tantangan kekeringan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
-
Lokasi Strategis dan Tantangan Alam
Terletak di jalur selatan Banjarnegara yang sedang dikembangkan, namun secara historis menghadapi tantangan kekeringan yang signifikan, yang kini menjadi fokus pembangunan infrastruktur air bersih.
-
Potensi Agrikultur
Perekonomian desa bertumpu pada sektor pertanian, dengan buah durian sebagai salah satu komoditas unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi agrowisata.
-
Fokus Pembangunan Nasional
Desa ini menjadi sorotan pemerintah pusat sebagai lokasi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting, ditandai dengan intervensi langsung melalui pembangunan fasilitas vital seperti sumur bor.

Desa Duren, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kini menjadi kanvas bagi potret pembangunan daerah pinggiran. Terletak di jalur selatan Banjarnegara yang terus dikembangkan, desa ini menyimpan potensi agraris yang berpadu dengan tantangan alam. Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Duren menjadi fokus perhatian, bukan hanya karena komoditas pertaniannya, tetapi juga sebagai target strategis program pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan dan penanganan masalah kekeringan kronis yang telah lama membelenggu warganya.
Lokasi Geografis dan Demografi
Desa Duren secara administratif terdaftar dengan kode desa 33.04.20.2007. Secara geografis, wilayah ini berada di bagian selatan Kabupaten Banjarnegara, sebuah posisi yang menempatkannya sebagai salah satu gerbang perbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Lokasinya berjarak sekitar 7 hingga 9 kilometer dari pusat kota Banjarnegara, menjadikannya wilayah penyangga yang cukup strategis. Kecamatan Pagedongan sendiri memiliki batas-batas wilayah yang jelas: di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bawang dan Kecamatan Banjarnegara, di sebelah timur dengan Kecamatan Sigaluh, di sebelah barat dengan Kecamatan Bawang dan di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen.Berdasarkan data dari portal Satu Data Banjarnegara tahun 2022, luas wilayah Desa Duren tercatat seluas 520 hektare atau setara dengan 5,20 kilometer persegi. Wilayah ini mencakup sekitar 5,84% dari total luas Kecamatan Pagedongan. Dengan luas tersebut, Desa Duren menjadi salah satu desa dengan cakupan wilayah yang tidak terlalu besar dibandingkan desa tetangganya seperti Gentansari atau Pesangkalan.Dari sisi kependudukan, data per tahun 2023 menunjukkan jumlah penduduk Desa Duren yakni sebanyak 2.887 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.472 jiwa laki-laki dan 1.415 jiwa perempuan, menunjukkan rasio gender yang relatif seimbang. Dengan luas wilayah 5,20 kilometer persegi, tingkat kepadatan penduduk Desa Duren berada di angka sekitar 555 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menggambarkan pola pemukiman yang tidak terlalu padat, khas wilayah perdesaan agraris di pegunungan. Sebagian besar lahan kemungkinan dimanfaatkan untuk pertanian dan pekarangan, sementara pemukiman penduduk terkonsentrasi di beberapa dusun.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Roda pemerintahan Desa Duren saat ini dipimpin oleh Kepala Desa, Bapak Rasman. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa aktif berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan pusat untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan. Salah satu isu paling krusial yang mendapat perhatian serius ialah masalah kekeringan. Selama bertahun-tahun, Desa Duren dikenal sebagai salah satu wilayah langganan krisis air bersih, terutama saat musim kemarau panjang tiba. Kondisi geografisnya di perbukitan menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya akses terhadap sumber air yang stabil.Titik terang mulai terlihat pada awal tahun 2024, ketika Desa Duren menjadi lokasi prioritas program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, bahkan melakukan kunjungan kerja langsung ke desa ini pada Januari 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan implementasi bantuan pemerintah pusat, yang paling vital di antaranya ialah pembangunan sumur bor."Alhamdulillah, hari ini kita bisa meninjau langsung, dan saya melihat dari pengeboran ini sudah keluar airnya, dan debit airnya bagus. Mudah-mudahan nanti cukup besar sehingga bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy saat berdialog dengan warga, seperti dikutip dari rilis resmi pemerintah kabupaten. Pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar infrastruktur dan menjadi simbol intervensi negara dalam memecahkan masalah fundamental yang menghambat kesejahteraan warga.Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan menjadi agenda penting lainnya. Desa Duren merupakan bagian dari ruas jalan jalur selatan Banjarnegara yang terus ditingkatkan kualitasnya oleh pemerintah kabupaten. Peningkatan aksesibilitas ini diharapkan dapat membuka isolasi wilayah, memperlancar distribusi hasil bumi, dan pada akhirnya menggerakkan roda perekonomian lokal yang selama ini berjalan lebih lambat dibandingkan wilayah utara.
Potensi Ekonomi dan Tantangan
Perekonomian Desa Duren sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian. Lahan yang subur di beberapa bagian wilayah dimanfaatkan oleh warga untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan dan buah-buahan. Salah satu komoditas yang menjadi ikon dan memberikan nama bagi desa ini ialah durian. Meskipun belum dikelola dalam skala industri besar, potensi agrowisata durian pernah menjadi wacana serius beberapa tahun lalu. Pengembangan klaster durian berkualitas tinggi dapat menjadi salah satu pendorong ekonomi masa depan jika dikelola dengan baik, mulai dari pembibitan, perawatan, hingga strategi pemasaran.Meskipun memiliki potensi, sektor pertanian dihadapkan pada tantangan besar, yakni pasokan air yang tidak menentu. Masalah kekeringan tidak hanya berdampak pada ketersediaan air bersih untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga menghambat produktivitas pertanian. Petani sering kali harus berjuang lebih keras saat musim kemarau, yang terkadang berujung pada gagal panen atau penurunan kualitas hasil tani.Kondisi ekonomi masyarakat yang masih berkembang juga tercermin dari adanya program bantuan sosial. Pada Februari 2024, tercatat sebanyak 505 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Duren menerima bantuan pangan berupa beras dari Badan Pangan Nasional. Kehadiran program ini menunjukkan bahwa masih terdapat segmen masyarakat yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Kepala Desa Duren, Rasman, dalam sebuah kesempatan menyatakan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas perhatian yang diberikan. "Saya selaku kepala desa mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pemerintah khususnya Bulog karena telah memperhatikan warga desa kami bagi mereka yang memiliki kekurangan pangan," ungkapnya.Dengan demikian, narasi ekonomi Desa Duren ialah sebuah cerita tentang potensi yang berjuang di tengah keterbatasan. Keberhasilan program infrastruktur air dan jalan menjadi kunci untuk membuka potensi tersebut, mengubah tantangan menjadi peluang nyata bagi peningkatan kesejahteraan.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Desa Duren bercirikan komunitas perdesaan yang guyub dan agraris. Ikatan sosial antarwarga terjalin kuat, sering kali dimanifestasikan melalui kegiatan gotong royong dan tradisi lokal lainnya. Tantangan bersama seperti kekeringan justru sering kali memperkuat solidaritas di antara mereka. Dialog langsung antara warga dengan pejabat tinggi negara saat kunjungan Menko PMK menunjukkan tingkat partisipasi dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap program pembangunan.Meskipun tidak ada catatan menonjol mengenai atraksi budaya spesifik yang berasal dari Desa Duren, kehidupan budaya masyarakatnya tidak terlepas dari budaya Jawa khas Banjarnegara pada umumnya. Seni dan tradisi lokal kemungkinan besar masih hidup dalam lingkup kecil, seperti perayaan hari besar keagamaan atau ritual yang berkaitan dengan siklus pertanian.Secara kontekstual, Desa Duren berada di kecamatan yang mulai mengembangkan potensi pariwisatanya. Desa tetangganya, Gentansari, misalnya, telah ditetapkan sebagai desa wisata dengan Wisata Tampomas sebagai daya tarik utamanya. Berbagai acara seperti festival dan jelajah off-road kerap diadakan di sana. Kedekatan ini membuka peluang bagi Desa Duren untuk turut merasakan imbas positif dari geliat pariwisata di sekitarnya, misalnya dengan menjadi pemasok hasil bumi seperti durian bagi para wisatawan atau mengembangkan homestay sederhana di masa depan.
Harapan Baru dari Selatan
Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, merupakan cerminan dari dinamika pembangunan di wilayah selatan Banjarnegara. Desa ini mewakili perjuangan melawan tantangan alamiah seperti kekeringan, sekaligus menyimpan harapan besar pada potensi pertanian dan pengembangan infrastruktur. Intervensi strategis dari pemerintah pusat dan daerah dalam membangun sumur bor dan meningkatkan kualitas jalan menjadi momentum krusial yang diharapkan dapat menjadi titik balik bagi kemajuan desa.Keberhasilan Desa Duren di masa depan akan sangat bergantung pada keberlanjutan program pembangunan yang telah dimulai, serta kemampuan masyarakat lokal untuk mengkapitalisasi potensi yang ada, terutama di sektor pertanian durian. Dengan posisi strategisnya di jalur selatan yang kian terbuka, Desa Duren tidak lagi hanya menjadi sebuah titik di peta, melainkan sebuah wilayah dengan prospek cerah untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.